Kamis, 30 Juni 2011

PENJELAJAHAN LUAR ANGKASA


PENJELAJAHAN LUAR ANGKASA


Beberapa Rekor dalam Penjelajahan Luar Angkasa 50 Tahun Terakhir

Terbangnya kosmonot Yuri Gagarin ke angkasa pada 12 April 1961 memulai misi panjang manusia menembus langit. Gagarin mengorbit selama 108 menit sekaligus melambungkan keinginan manusia untuk menaklukkan luar angkasa.

Selama 50 tahun sejarah penjelajahan luar angkasa, manusia telah menorehkan berbagai rekor. Berikut rekor-rekor tersebut.


John Glenn Manusia tertua di luar angkasa




John Glenn

Senator Amerika Serikat, John Glenn, berusia 77 tahun ketika pesawat ulang-alik Discovery mengantarkannya ke orbit pada tahun 1998. Glen juga memegang rekor sebagai orang Amerika Serikat pertama yang berada di orbit saat ia terbang selama 88 menit pada tahun 1962.


Manusia termuda di antariksa



Gherman Titov

Kosmonot Uni Soviet, Gherman Titov, mengorbit di angkasa satu bulan sebelum ulang tahunnya ke-26. Penerbangan tersebut juga menjadikan Titov sebagai orang kedua yang terbang di orbit.



Manusia terlama di ruang angkasa secara berturut-turut



Valery Polyakov

Kosmonot Uni Soviet Valery Polyakov menghabiskan waktu selama 438 hari secara berturut-turut ketika berada di stasiun luar angkasa Mir semenjak Januari 1994 hingga 1995.


Manusia paling singkat di luar angkasa






Alan Shepard

Alan Shepard pada 5 Mei 1961 mencatatkan diri sebagai manusia paling singkat berada di luar angkasa. Selama penerbangan suborbital, Shepard hanya mengorbit selama 15 menit pada ketinggian 185 kilometer sebelum akhirnya menyentuh Samudera Atlantik. Pada misi berikutnya, Shepard mendarat di permukaan bulan.


Manusia paling jauh dari bumi




James A. Lovell, John L. Swigert dan Fred W. Haise

Rekor manusia yang berada pada jarak terjauh dari bumi adalah awak misi Apollo 13. Pada April 1970, James A. Lovell, John L. Swigert dan Fred W. Haise yang berada di dalam modul melayang sejauh 400.171 kilometer dari bumi.

Manusia mengorbit terlama


Sergei Krikalev

Kosmonot Uni Soviet, Sergei Krikalev, memegang rekor manusia paling lama di luar angakasa. Catatan menunjukkan Krikalev memiliki "jam terbang" selama 803 hari atau hampir 2 tahun 3 bulan di angkasa. Sementara itu pemegang rekor perempuan dengan "jam terbang" terlama di orbit adalah astronot Peggy Whitson yang berada di luar angkasa selama 376 hari.


Stasiun Angkasa Internasional Wahana paling lama ditinggali di orbit




Stasiun Antariksa Internasional




Rekor ini dipegang oleh stasiun antariksa internasional dan akan terus bertambah. Laboratorium yang merupakan konsorsium belasan negara ini ditempati manusia sejak 2 November 2000



Manusia paling lama tinggal di bulan


Harrison Schmitt and Eugene Cernan

Harrison Schmitt dan Eugene Cernan tinggal selama 75 jam atau hampir tiga hari di permukaan bulan. Kedua orang astronot Amerika Serikat ini merupakan awak misi Apollo 17.

Manusia tercepat di luar angkasa


Cernan, John Young, dan Tom Stafford

Awak misi Apollo 10 terbang pada kecepatan 39.897 kilometer per jam relatif terhadap bumi dalam perjalanan pulang ke planet asal. Tiga orang astronot menjadi awak misi ini yaitu Cernan, John Young, dan Tom Stafford.


Penerbangan astronot terbanyak


Franklin Chang-Diaz dan Jerry Ross

Rekor ini dipegang oleh dua orang astronot Amerika Serikat yaitu Franklin Chang-Diaz dan Jerry Ross. Kedua orang ini mengorbit sebanyak tujuh kali.



Manusia paling sering melayang di luar angkasa



Anatoly Solovyew

Kosmonot Rusia Anatoly Solovyew telah melakukan 16 kali melayang di luar wahana yang mengorbit. Secara keseluruhan, Solovyew berada di luar wahana selama 82 jam. Selama itu pula hidupnya terancam dari serpihan bebatuan angkasa yang berseliweran.

Manusia terlama melayang di luar angkasa


Jim Voss dan Susan Helms mencatatkan diri sebagai manusia terlama yang melayang di luar wahana dalam sekali penerbangan. Terhitung kedua astronot ini melayang bebas selama 8 jam 56 menit di luar pesawat ulang-alik Discovery sembari mempersiapkan kedatangan modul baru untuk stasiun antariksa internasional.

Kongkow Manusia terbanyak di luar angkasa


Sebanyak 13 orang berkumpul di stasiun antariksa internasional pada tahun 2009. Rekor pada angka keramat ini tak pernah terpecahkan hingga sekarang.

Perempuan paling sering ke luar angkasa



Tracy Caldwell Dyson

Pada April 2010, Tracy Caldwell Dyson berlayar ke angkasa untuk bergabung dengan astronot Stephanie Wilson dan Dorothu Metcalf-Lindenburger, dan Naoko Yamazaki di dalam stasiun antariksa internasional. Perjumpaan empat perempuan ini mencatatkan rekor sebagai kongkow perempuan terbanyak di luar angkasa.

Wahana termahal


Stasiun antariksa internasional tercatat sebagai wahana termahal yang pernah dibuat manusia. Laboratorium ini dibangun dengan biaya mencapai US$ 100 miliar. Setengah wajib pajak Amerika Serikat membayar biaya tersebut.

Wahana terbesar

Lagi-lagi stasiun antariksa internasional yang mencatatkan diri sebagai wahana terbesar di luar angkasa. Wahana ini begitu besar, seukuran dengan lapangan sepak bola. Besarnya wahana ini membuat 13 orang pernah berkumpul di wahana ini. Wahana besar ini juga dapat terlihat dari bumi dengan kecerlangan mampu melampaui tingkat kecerlangan planet Venus.


TUJUAN PENJELAJAHAN RUANG ANGKASA
Lima puluh tahun penjelajahan ruang angkasaA. Gunawan Admiranto [18 April 2011] Lima puluh tahun yang lalu, tepatnya tanggal 12 April 1961, menandakan dimulainya abad penjelajahan ruang angkasa ketika untuk pertama kalinya seorang kosmonot Uni Soviet bernama Yuri Gagarin berhasil mengorbit bumi menggunakan pesawat ruang angkasa yang bernama Vostok 1. Pesawat ini diluncurkan dari Kazhakstan dan berhasil mengorbit bumi selama dua jam.


Walaupun orbit yang dilakukan Gagarin ini hanya berlangsung sebentar saja, hal ini kemudian memicu perlombaan untuk membuktikan siapa yang lebih unggul di antara kedua negara adidaya, Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang berpuncak pada pendaratan manusia untuk pertama kalinya di bulan pada bulan Juli 1969 oleh Neil Armstrong dan Edwin Aldrin.


Setelah lima puluh tahun berlalu, yang memiliki ambisi untuk melakukan penjelajahan ruang angkasa bukan hanya dua negara adi daya di atas. Ada beberapa negara lain yang memulai ancang-ancang untuk masuk kelompok negara penjelajah ruang angkasa seperti China, Prancis, India, dan beberapa negara lain walaupun belum semaju Amerika Serikat dan Rusia. Masa sekarang ini lebih banyak ditandai dengan kerja sama antar negara dalam melakukan penjelajahan ruang angkasa, seperti yang ditunjukkan dengan berpoerasinya ISS (Stasiun Ruang Angkasa Internasional), serta beberapa peluncuran satelit yang dilakukan konsorsium ESA (Lembaga Ruang Angkasa Eropa).

Asteroid

Titik pusat perhatian manusia dalam upaya melakukan penjelajahan ruang angkasa tidak lagi hanya pada bulan saja. Setelah pada tahun 2004 Presiden George Bush mencanangkan untuk membuat stasiun permanen di bulan yang ditargetkan pada tahun 2020, pada tahun 2010 Presiden Barack Obama mengalihkan sasaran itu ke asteroid yang mendekati bumi (near earth asteroid). Ia menginginkan agar NASA mulai merencanakan pendaratan manusia di asteroid yang sasarannya adalah pada tahun 2025. Asteroid memang objek penelitian astronomi yang sangat menarik karena bisa memberikan informasi mengenai tata surya saat baru lahir. Selain itu, pengetahuan tentang komposisi asteroid bisa memberikan informasi berharga dalam rangka menangkal bahaya asteroid yang berpotensi menumbuk bumi.

Meskipun demikian, upaya mendatangi sebuah asteroid tak akan semudah mendekati objek yang lebih besar seperti bulan, atau planet. Salah satu alasannya adalah asteroid itu memiliki bentuk yang tidak beraturan yang berputar cepat sekali sehingga tidak mungkin didarati. Selain itu, ada juga asteroid yang hanya merupakan kumpulan benda-benda kecil dan di sekelilingnya terdapat banyak objek-objek yang beukuran kecil sehingga bisa membahayakan wahana ruang angkasa yang mendekatinya.

Di samping mencari manfaat ilmiahnya, penjelajahan ke asteroid bisa dipakai untuk melakukan penjajagan dalam melakukan mineral-mineral yang sangat dibutuhkan industri di bumi. Asteroid merupakan sumber yang sangat banyak bagi mineral-mineral seperti emas, kobalt, besi, mangan, molibdenum, nikel, osmium, paladium, platina, rhenium, dan rhodium, di mana beberapa dari mineral-mineral ini sangat mahal karena langka.

Mars

Mars merupakan salah satu tujuan terdekat manusia dalam melakukan penjelajahan ruang angkasa dan mendarat di permukaan benda langit. Ini karena objek langit ini terletak cukup dekat dan untuk mencapainya masih bisa menggunakan teknologi yang dimiliki manusia masa kini. Salah satu tujuan Obama adalah mengirimkan astronot untuk mengelilingi Mars pada tahun 2030 an dan kemudian mendaratkan manusia di permukaannya.

Perjalanan menuju Mars tidak semudah menuju bulan karena jaraknya yang sangat jauh. Ada beberapa gagasan di sini, misalnya membuat pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan robot yang akan menjadi misi perintis untuk penerbangan dan pendaratan ke planet merah tersebut. Wahana China bernama Yinghuo 1 yang diluncurkan menggunakan sebuah roket Rusia diharapkan bisa mendarat pada tahun ini dunia mana wahana lain bernama Phobos-Grunt bisa mendarat di Phobos, salah satu satelit Mars.

Dalam rangka menuju ke penjelajahan berawak ke Mars, bersama-sama dengan Rusia lembaga European Space Agency (ESA) melakukan penelitian mengenai dampak psikologis yang dialami manusia saat mengikuti perjalanan panjang, di mana mereka beraa dalam keadaan terisolasi dalam ruangan yang sangat sempit. Pada sebuah eksperimen yang dinamakan Mars500, enam orang sukarelawan diminta berada di dalam ruangan sempit berbentuk kapsul yang mirip dengan wahana antariksa. Selanjutnya mereka melakukan simulasi pendaratan dan perilaku penjelajahan di Mars. Meskipun demikian, masih banyak masalah dan pertanyaan yang harus dipecahkan. Bagaimana manusia bisa bertahan terhadap radiasi partikel energi tinggi saat berda di ruang antar planet ketika menempuh perjalanan dari bumi ke Mars dan membawa mereka kembali ke bumi dengan selamat.

Kemudian seorang fisikawan bernama Lawrence Krauss mengusulkan bahwa cara terbaik untuk melakukan penjelajahan ke Mars adalah membuat perjalanan yang dilakukan sebagai perjalanan satu jalan, para astronot tidak usah kembali lagi ke bumi. Hal ini sangat menyederhanakan masalah, mengurangi bahan bakar wahana antariksa, dan mengurangi radiasi sinar kosmik yang diterima para astronot menjadi setengahnya karena manusia tidak perlu kembali ke bumi. Meskipun demikian, di sini diperlukan manusia yang berjiwa petualang yang sanggup untuk melakukan perjalanan satu kali jalan ke Mars.

Titik Lagrange

Gagasan lain dalam melakukan penjelajahan ruang angkasa adalah berupaya memanfaatkan titik-titik Lagrange (ada lima buah titik) yang merupakan titik kesetimbangan gravitasi sistem bumi matahari. Di titik ini gaya gravitasi dan gaya sentrifugal saling meniadakan sehingga setiap objek yang terdapat di titik-titik ini berada dalam keadaan yang relatif stabil sehingga akan seperti melayang-layang di ruang angkasa. Salah satu titik itu sudah dimanfaatkan NASA dan ESA untuk menempatkan wahana tak berawak seperti SOHO beberapa wahana lain. Selanjutnya, beberapa peneliti seperti Gerard O’Neill dari Princeton University juga mulai mengusulkan untuk membuat semacam koloni ruang angkasa di titik Lagrange yang paling stabil dari kelima titik ini.

Dibandingkan dengan usia kebudayaan umat manusia yang sudah mencapai ribuan tahun, lima puluh tahun untuk sebuah upaya penjelajahan adalah waktu yang tidak terlalu panjang. Akan tetapi, dengan melihat semua capaian manusia sampai sekarang ini maka upaya penjelajahan ruang angkasa merupakan salah satu bidang pengetahuan manusia yang paling cepat perkembangannya.

Masih banyak masalah yang belum bisa dipecahkan dalam upaya manusia untuk menjelajahi ruang angkasa, kegiatan ini juga banyak menelan biaya dan jiwa manusia. Akan tetapi, mereka sadar bahwa itu adalah harga yang harus dibayr untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti kata Presiden John F. Kennedy, “Bulan harus kita capai bukan karena itu mudah, justru karena itu sulit dilakukan.” Oleh sebab itu, kita harus bangga akan perjuangan orang-orang yang berjuang untuk menaklukkan ruang angkasa tersebut.




















































AURORA


AURORA

Pengertian Aurora

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari) (en.wikipedia.com).

Penyebab Terjadinya Aurora

Aurora adalah cahaya yang tercipta di udara yang disebabkan oleh atom-atom dan molekul yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet bumi di sekitar kutub Utara dan Selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Misalnya, aurora hijau terbentuk oleh benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah terjadi akibat benturan antara partikel elektron dan atom oksigen (www.tripod.lycos.com). Bagian penting dari mekanisme aurora adalah “angin matahari”, yaitu sebuah aliran partikel yang keluar dari matahari. Angin matahari menggerakkan sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk Van Allen). Energi ini akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas yang kemudian akan bertabrakkan dengan berbagai gas. Hasilnya adalah warna-warna di angkasa yang bergerak-gerak. Tekanan listrik mengeluarkan molekul gas menjadi keadaan energi yang lebih tinggi, yang mengakibatkan lepasnya foton. Warna tergantung pada frekuensi tumbukkan antara partikel-partikel dan gas-gas. Mekanisme ini hampir sama dengan nyala lampu berpendar atau lampu neon (www.tripod.lycos.com).